TANAH AIR, KAMI KEMBALI


Bekerja sebagai intelektual atau ilmuwan di luar negeri sering dinilai sebagai sebuah kebanggaan dan lebih menjanjikan, ketimbang berkarir di tanah air. Tapi kenapa nara sumber yang berikut ini lebih memilih pulang kampung disaat mereka berjaya di negeri orang?

“Tantangan di sini lebih nyata bagi saya,” ujar Warsito Purwo Taruno, doktor ahli tomografi yang sempat menjadi peneliti papan atas di Ohio University, Amerika Serikat.

Warsito, lahir dari keluarga sederhana. Sejak kecil ia harus membantu ayahnya di sawah. Karena keterbatasan biaya, Warsito gagal berkuliah di jurusan kimia, UGM. Ia kemudian mendaftar beasiswa ke Jepang dan dan lulus. Di Universitas Shizuoka, Jepang, ia menyelesaikan pendidikannya sampai meraih gelar doctor. Setelah lulus, ia kemudian menjadi ahli tomografi di Jepang. Warsito kemudian sempat pindah ke Amerika Serikat dan menjadi salah satu peneliti papan atas di Ohio University.

Dalam citra dan kesuksesan itu, rasa nasionalisme Warsito kembali tergugah. Anak dari lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah itu akhirnya memutuskan pulang kembali ke tanah air di tahun 2006. Ia meninggalkan laboratorium besar di Amerika dan memilih mengembangkan Ctech labs Edwar Technolgy, sebuah laboratorium yang mengisi sebuah ruko di kawasan Tangerang, Banten.

Begitu juga hal nya dengan Udaya Halim. Seorang pejuang kehidupan dan pendidikan asal Tangerang, Banten.

Masa kecil udaya halim adalah sebuah perjuangan. Udaya hanya seorang anak yang hanya bersekolah sampai SMP setelah itu, anak ke 4 dari 8 bersausara itu harus menjadi pelayan toko di Pasar Baru.

Meski putus sekolah, udaya tak memupus harapannya untuk belajar, terutama belajar bahasa inggris. Dengan memilah-milah uang sakunya, ia bisa memenuhi keinginannya untuk membayar kursus bahasa inggris.

Dengan perjuangan yang tak mudah, akhirnya udaya bisa berangkat dan belajar bahasa inggris di sekolah bahasa di Bournemouth yg bernama King’s. Dengan upaya keras juga, akhirnya Udaya memiliki lembaga kursus yang diberi nama King’s English Course. Dan di tahun 1992 lembaga ini resmi menjadi perwakilan resmi King’s England. Bukan saja menjadi perwakilan di indonesia, tetapi juga menjadi business alliance, bahkan lembaga itu kini menjadi satu-satunya pemilik IBEC yang menjadi perwakilan resmi dari 25 universitas terkemukan di Inggris.

Saat kerusuhan terjadi tahun 1997, Udaya dan keluarga terpaksa hijrah ke Perth, Australia. Disana ia belajar dan membuka usaha hingga sukses.

Meski punya pengalaman buruk dengan kerusuhan tahun 1997 itu, tapi Udaya tetap menunjukkan kecintaannya pada Indonesia.

Ia kembali ke tanah air tahun 2004 lalu, kemudian mendirikan sekolah yang diberi nama Prince’s Creative School dan menjadi konsultan bagi anak-anak yang bermasalah. Ia bahkan menjual sahamnya di beberapa institusi di Perth, dimana ia menjabat sebagai direktur agar dapat lebih fokus mengembangkan sekolah ini.

Selain itu, Udaya merasa terpanggil untuk menyelamatkan bangunan bersejarah di dekat kelenteng Boen Tek Bio di kawanan cina benteng, tangerang, yang ia akan jadikan museum benteng heritage.

Sementara itu seorang pria asal Kota Apel Malang, Jawa Timur, yang memiliki karir cemerlang di kota big apel, New York, Amerika Serikat, tiba –tiba memutuskan berhenti dan pulang ke kampung halamannya.

“Waktu saya memutuskan berhenti dan kembali ke Indonesia banyak yang Tanya, are you crazy? “ ujar Iwan saat tampil di Kick Andy. Dengan tenang, Iwan menceritakan bahwa tujuannya bekerja sampai ke New York, adalah untuk mencari uang agar bisa memiliki kamar tidur sendiri. Ini adalah obsesi terbesarnya. Maklum, iwan adalah keluarga sederhana, ayahnya yang hanya sopir angkot tak cukup dana untuk bisa membuatkan kamar yang layak untuk anak-anaknya. Iwan tinggal di rumah berukuran enam kali tujuh meter, dimana ia harus berbagi tempat dengan orang tua dan empat saudari perempuannya.

Dengan susah payah dalam masalah pembiayaan, Iwan bisa lulus sekolah bahkan kuliah di IPB, Bogor. Dan dalam kurun waktu 4 tahun, kuliahnya selesai dan menjadi lulusan terbaik di tahun 1997.

Berkat upaya dan keinginan kuat untuk keluar dari kemiskinan keluarganya, ia berhasil mendapatkan pekerjaan di Amerika sebagai Senior manager operations. Selama sepuluh tahun menitih karier di negeri Paman Sam, ia akhirnya bisa menduduki jabatan bergengsi yaitu sebagai direktur internal client management data analysis and consulting nielsen consumer research New York, Amerika Serikat.

Meski dalam perjalanan karir yang demikian bagus, tapi iwan memilih jalannya sendiri . Iwan tinggalkan kota Big Apel New York, dengan segala kemeriahannya dan memilih kembali ke kota Apel Malang, Jawa Timur. “Di sini, saya ingin berterimakasih pada semua orang yang mendukung saya. Dan saya ingin melakukan sesuatu yang touch people,”

Satu Gitar, Seribu Nada, Sejuta Harapan

Berbagai masalah di Negeri ini memang tak hanya menyisakan keprihatinan semata. Tapi diantaranya juga menyebabkan ribuan anak kini masih di jalanan dan terpaksa kehilangan kesempatan belajar dan bermain. Namun, kerasnya kehidupan jalan raya terkadang juga menyimpan berlian tak terasah yang tiap harinya hanya sekilas melintas di depan kita. Anak-anak berbakat yang menjajakan suara dan petikan gitarnya demi mengejar sebuah keping harapan. Tak hanya dijalanan, tetapi juga disudut-sudut negeri ini. Dalam rumah-rumah singgah, di panti-panti asuhan, di pesantren, penjara anak, dan lain sebagainya. Mereka anak-anak yang memiliki talenta bermusik, namun tak terfasilitasi.

Bagaimanapun musik sebagai bahasa yang universal, mampu memberikan semangat, kegembiraan, dan harapan baru kepada masa depan Indonesia. Program 1000 gitar untuk anak Indonesia ini adalah gerakan sosial pembagian 1000 buah gitar akustik kepada anak-anak kurang mampu dari berbagai usia, suku, ras, dan agama. Dibagikan dalam rentang waktu satu tahun dan didistribusikan secara nasional. Gerakan ini digagas oleh Rolling Stone Indonesia saat memperingati ulang tahunnya yang ke-6 pada tanggal Mei 2011 yang lalu. Gerakan ini terbuka bagi semua pihak yang memiliki visi sama dan ingin terlibat di dalamnya. Baik dari sisi moral, finansial, maupun pendistribusian. Baik lembaga swadaya masyarakat, maupun yayasan, juga individual yang ingin menyumbang, akan diolah untuk kemudian didistribusikan kepada para anak-anak yang membutuhkan.

Kampanye pertama Gerakan 1000 Gitar Untuk Anak Indonesia ini melibatkan gitaris ‘the legend’ Ian Antono (God Bless). Bagi Ian, untuk acara amal, ia selalu siap. Apalagi dengan membawa nuansa gitar, ia mendukung penuh. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Eet Syahranie, mantan gitaris God Bless yang saat ini masih memperkuat grup band EDANE. Dalam Kick Andy ini, Band Alexa menampilkan lagu dengan featuring 10 gitaris ternama. Mereka adalah Ian antono (God Bless), Eet Syahranie, Baron (Soulmate), Irfan (Samsons), Satrio (Alexa), Ridho (Slank), Baim (The Dance Company), Dewa Budjana (GIGI), Edwin (Cokelat), dan Ovy (rif/).

Tak kalah juga para gitaris perempuan andil dalam menampilkan satu lagu yang mereka ciptakan khusus untuk acara ini. Lagu yang memiliki latar belakang penciptaan dengan cukup unik. Mereka gitaris perempuan tersebut adalah : Endah (Duo Endah & Rhesa), Sashi (Drew), Fia (gitaris Tere), Riri dan Qoqo (She).

Kali ini penyerahan gitar diberikan kepada beberapa komunitas yang peduli pada pendidikan dan talenta anak yang kurang mampu, juga kepada dua pengamen yang masih berusia sangat belia. Yodi, 11 tahun seorang pengamen cilik yang sudah membuat 3 lagu dan bercita-cita ingin menjadi musisi. Yodi yang sejak usia 5 tahun telah ditinggal ibunya, kini hanya tinggal berdua dengan ayahnya, Pak Iwan yang sangat mensuport Yodi dalam bermusik. Satu lagi pengamen cilik yang menjadi tulang punggung keluarga tetapi memiliki mimpi menjadi seorang vokalis. Hendra 7 tahun, sulung dari 5 bersaudara ini mampu bermain gitar akustik, maupun elektrik juga okulele. Bahkan iapun membantu teman-temannya yang lain untuk bermain gitar. Satu gitar juga diberikan kepada Johanes Immanuel. Penyandang tuna netra akibat lahir prematur yang pernah selama 11 tahun ditolak oleh ayahnya, tetapi ia mahir bermain gitar dan alat musik lainnya. Johanes memiliki cara unik dan tidak biasa dalam memainkan gitar. Cara bermain gitar Johanes layaknya orang yang memainkan alat musik kecapi.

Mari kita dukung gerakan ini, karena dibalik tarikan suara dan petikan dawai gitar sederhana, pada mereka tersimpan potensi bermusik serta kemahiran merangkai nada.

1000 Gitar Untuk Anak Indonesia : Satu Gitar, Seribu Nada, Sejuta Harapan.


“Please No Texting While Driving”

Malam ini, saat leyeh-leyeh di rumah, melihat – lihat garis waktu di akun twitter saya melalui BB, mata saya langsung terpaku pada kicauan dari akun seorang wakil rakyat yang kebetulan saya follow, apa isi kicauan nya? Simak deh :

” Driving is a pleasure…Woohoo… #jalananlancarjaya “

Apa yang dilakukan oleh wakil rakyat melalui twitternya saya maklumi, bisa jadi karena sudah sangat macetnya jalanan di ibukota, maka saat itu juga, beliau merasa lepas dari cengkeraman kemacetan ibukota dan lantas meneriakkan kesenangannya melalui twitter, padahal di saat yang sama, bahaya juga sedang mengintainya.

Apa yang ada di pikiran saya? Pemilik akun twitter ini sedang berkendara dengan mobil saat men-tweet kalimat diatas, wooww….it’s so dangerous… Sontak saya teringat isu yang sedang diangkat oleh para penggiat Keselamatan Jalan, NO TEXTING WHILE DRIVING ! ya kalimat inilah yang langsung saya tweet untuk merespon tweet si wakil rakyat tersebut. Dengan harapan di-reply atau minimal dibaca si pemilik akun tersebut.

Beberapa jam kemudian, di BB saya muncul notifikasi dari twitter yang artinya ada mention atau reply dari tweet saya. Benar saja, saat saya lihat ada reply dari si akun wakil rakyat tadi,

” Iya Mas, maaf…nggak lagi :(

Saya cukup terkejut karena jarang-jarang tweet saya di-reply seorang wakil rakyat yang memiliki follower puluhan ribu di akun twitternya.
Namun reply dari wakil rakyat ini jadi perhatian yang kesekian, yang utama adalah betapa ber-SMS, ber-telepon saat berkendara akan beresiko kepada keselamatan kita dan orang lain, tidak heran jika hal inipun termasuk yang diatur dalam UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Jalan Raya dan dikenakang sanksi yang berat jika kedapatan melanggarnya, simak saja pasal 283 berikut :

Pasal 283, Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

Mengenai tanggapan dari si wakil rakyat, menurut saya, hal ini adalah contoh yang baik manakala wakil rakyat telah berbuat khilaf dan meminta maaf langsung kepada rakyat yang diwakilinya, apalagi di tengah sorotan masyarakat terhadap rencana pembangunan gedung baru DPR.

Semoga cerita ini bisa menggugah kesadaran kita bahwa menelpon, SMS saat berkendara mengundang resiko kecelakaan. “Happy and enjoying your drive and ride….”

Para Perampas Hak Pejalan Kaki

Entah apa yang mendorong mereka ingin selalu di depan. Tokh, secepat-cepatnya membetot tali gas, sekitar dua ratus meter di depan ada lampu pengatur lalu lintas lain. Artinya, mesti siap-siap berhenti lagi.

Saat berada di garis depan, posisi para pemotor tersebut mau tidak mau berhenti di atas zebra cross alias lokasi perlintasan para pejalan kaki. Atau, mereka berhenti menjorok jauh melewati garis putih dan zebra cross. Tak ada rasa bersalah.

Jika ada pengguna jalan yang berhenti persis di belakang garis putih, tak jarang menerima ’teguran’ berupa suara klakson bertubi-tubi. Para ’penegur’ mendesak agar yang di depannya bergerak melampaui garis putih bahkan hingga zebra cross. Saya termasuk yang mencoba berkelit dari ’teguran’. Menikmati alunan klakson sambil berharap lampu pengatur lalu lintas segera berganti warna hijau.

Pada suatu kesempatan saya memotret aksi ’perampasan’ hak pejalan kaki. Foto-foto ini kerap kali membuat saya miris. Nasib pejalan kaki menjadi ’bulan’bulanan.’

Padahal, kita semua tahu, Undang Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) menyiapkan sanksi denda maksimal Rp 500 ribu atau sanksi kurungan badan maksimal dua bulan bagi pelanggar rambu dan marka jalan. Haruskah diterapkan sanksi maksimal agar pejalan kaki terlindungi? Menurut Anda?

SETIAP hari para pemotor dan pengendara mobil saling berebut menempati garis paling depan.

Pelaku Selalu Mencari Kelemahan Teknologi

Pelaku kejatahan selalu mencari kelengahan korban dan kelemahan dari suatu teknologi untuk meloloskan aksinya. Terkait dengan lolosnya kurir narkoba yang membawa 6 kilogram shabu dari Malaysia yang melewati pintu masuk masuk X'Ray Bandara Soekarno-Hatta.

"Itulah pelaku kejahatan. Selalu mencari titik kelemahan dari alat X'Ray (alat pemindai). Padahal alat itu bisa menditek benda-benda khususnya narkoba dan benda-benda berbahaya".

Pelaku umumnya mencari kelemahan sebuah sistem security. Jika pelaku menguasai kunci kelemahan, maka aksi kejatahan akan terus berlangsung. .

Kendatipun demikian, dalam setiap aksi kejahatan tidak ada yang sempurna dilakukan oleh pelaku. Untuk mengantisipasi aksi kejahatan itu tentunya bagaimana cara meminimalisir kelemahan atau risikonya.

Lebih jauh lagi, untuk meminimalisir maka diperlukan sebuah sistem yang memenuhi standarisai seperti ISO atau International Organization for Standarization. Hal ini dapat menekan setiap kelemahan sebuah sistem yang ada. "Di Wilayah perkotaan diperlukan sebuah sistem pengamanan yang standar, sehingga dapat menekan angka kriminalitas dan gangguan keamanan"

Sudah saatnya sistem pengamanan di Perkotaan memenuhi sebuah standari internasional tersebut. Contohkan ISO 3100 tentang menajemen risko. Disini dijelaskan soal identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko, pemilihan alternatif penanganan risiko, persiapan dan penerapan rencana penangangan risiko, pemantauan dan kajian, dan pencatatan proses manajemen risiko.

"Di perkotaan faktor munculnya kriminalitas dan ganguan keamanan tinggi sekali, karena merupakan pusat pemerintahan, bisnis dan diperlukan standarisai sistem pengamanan,

Mahasiswa Pembobol Situs Polri

Mabes Polri mengungkapkan pelaku pembobol situs Polri itu adalah seorang mahasiswa dari Perguruan Tinggi Swasta dari Jawa Tengah. Pelaku berinisial AK dibekuk di kos-kosan, Senin malam kemarin.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam mengatakan di Jakarta, Selasa (7/6), tersangka diketahui sebagai orang yang mengerti dunia IT.

"Sementara dia melakukan itu dengan menerobos data base website. Ya dia punya ilmu itu, IT. Kita akan tahu setelah pemeriksaan 1x24 jam".

Dalam kasus ini, Polisi menyita sejumlah barang bukti. "Ada beberapa yang sudah disita, nanti kalau sudah lengkap semuanya akan diungkap".

Situs beralamat Polri.go.id milik Polri dibobol orang tak dikenal, akhir pekan silam. Dalam aksinya hacker memasukkan sejumlah pesan yang variatif.

Sisik Trenggiling Bahan Dasar Shabu

Pakar lingkungan hidup dan kesehatan Universitas Riau menyatakan sisik trenggiling (Manis javanica) mengandung zat aktif Tramadol HCl. Zat ini merupakan partikel pengikat zat yang terdapat pada psikotropika jenis shabu.

"Tramadol HCl juga merupakan zat aktif yang merupakan salah satu obat analgesik yang digunakan untuk mengatasi nyeri hebat baik akut atau kronis dan nyeri pascaoperasi," kata Ariful Amri, kemarin.

Trenggiling adalah binatang pemakan semut atau dalam bahasa asing dikenal dengan ant eater. Di dalam tubuh trenggiling terdapat unsur yang dapat menjaga kekebalan tubuh yang sangat tinggi. Menurut Amri, hal itu bisa dilihat dari sisik trenggiling yang dapat melindungi tubuh binatang tak bergigi itu.

"Jadi, percaya atau tidak, di negara lain seperti Singapura, sisik trenggiling dijual dengan harga jutaan bahkan puluhan juta per kilogram. Hal itu karena tersiar kabar kalau di sana sisik trenggiling digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan berdosis tinggi termasuk psikotropika jenis shabu," jelas Amri.

Ia mengatakan banyak metode yang digunakan untuk membuat tablet lepas lambat yang juga terdapat pada psikotropika. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem matriks, dimana obat bercampur homogen dengan bahan matriks.

Matriks etil selulosa menurut Amri adalah matriks yang tidak larut di dalam air dan memberi rintangan untuk penetrasi cairan kedalam matriks, juga difusi obat akan menjadi lambat. Sistem matriks merupakan sistem yang paling sederhana dan sering digunakan dalam pembuatan tablet lepas lambat.

"Pada sisik trenggiling, kandungan matriks etil selulosa dapat dipastikan sangat tinggi, sehingga pemanfaatannya sangat luas. Dan untuk diketahui, matriks etil solulosa juga terdapat pada sabu-sabu sebagai pengikat unsur zat kimia yang terkandung di dalamnya,"

Penyelundupan Trenggiling

Bea dan Cukai Tanjung Priok berhasil menggagalkan penyelundupan satu kontainer berisi 7 ton daging dan sisik trenggiling ke Vietnam. Diperkirakan negara dirugikan sampai Rp 8 miliar akibat penyelundupan ini.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Tanjung Priok Rahmat Subagyo, Kamis (26/5/2011), mengatakan, kasus ini terungkap setelah pihaknya menemukan kejanggalan pada kontainer milik PT SJBM yang beralamat di Jakarta saat diperiksa dengan sinar-X pada Senin lalu.

Kendati berdasarkan dokumen pengiriman bahwa kontainer itu dilaporkan berisi ikan beku, setelah kontainer dibongkar, ditemukan 309 karton yang masing-masing berisi 10 trenggiling tanpa sisik, dengan total berat 7.453,08 kilogram atau sekitar 7,4 ton, serta empat karton berisi 64,6 kilogram sisik trenggiling. Kardus-kardus itu disusun di belakang tumpukan 749 karton ikan beku berbobot total 14,9 ton.


Daging dan sisik trenggiling itu diduga akan diperdagangkan di pasar Asia. Setiap kilogram daging itu bisa mencapai harga 112 dollar AS dan sisiknya per keping bisa mencapai 1 dollar AS.


Pemilik PT SJBM selaku eksportir daging trenggiling itu bertanggung jawab atas kasus ini. Perusahaan itu dapat dijerat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan karena keterangan yang dimuat dalam dokumen ekspor itu palsu.

Direktur Konservasi Kementerian Kehutanan Novianto Bambang mengatakan, penyelundupan daging trenggiling itu melanggar konservasi keragaman hayati Indonesia. Sebab, trenggiling yang memiliki nama latin Manis javanica ini termasuk binatang yang dilindungi di dunia dan masuk daftar Apendiks 1 atau nyaris punah.

Kartini Modern


potret gadis metropolitan yang sebagian besar menganut paham hedonisme dan orang tua mereka tidak begitu memperhatikan kelakuan anak2nya
meski tidak semua gadis kota berkelakuan seperti itu
jika kelakuan ini merambah ke pedesaan..akan lebih parah lagi,bener2 akan lost generation karena gadis itu suatu saat nanti akan menjadi sosok seorang ibu,..




Siapa yang tidak kenal dengan R.A kartini, sosok pahlawan bagi wanita dalam persamaan gender dan martabat wanita.

Saya akan mengupasnya satu persatu ... :

A. kartini dimasa lalu dan kwalitasnya sebagai seorang yang betul - betul kartini.
Di-era sebelum tahun 1945 / sebelum kemerdekaan, wanita masih kental didapur serta
melahirkan anak yang sehat fisik dan jasmaniah.

Tetapi disini saya lebih menitik beratkan pada hal semangat dan adat istiadatnya.

1. Dizaman itu semangat juang wanita indonesia dalam memajukan harkat dan martabat
sebagai seorang wanita betul - betul umtuk mencapai kemajuan dan kemerdekaan
bangsa.

Maksudnya :

dizaman itu dmana para suaminya sedang berperang dimedan perangpara
istri sibuk memasak demi memenuhi gizi dari para prajurit yang maju
dalam medan perang
( memiliki rasa cinta yang mendalam dan saling memiliki satu dengan
yang lain. )

2. Dizaman itu dalam memajukan harkat dan martabat untuk memajukan bangsa, mereka
tetap tampil seutuhnya sebagai wanita yang memegang teguh adat istiadat ketimuran.

Maksudnya :

dizaman itu walaupun para wanita ikut berjuang lewat masakannya tetapi
mereka tetap menjunjung tinggi makna kesucian dan kesetiaan, walaupun
sang suami berbulan - bulan tidak pulang.

3. Dizaman itu wanita sangat menghormati pria ( Suami ), yang dianggap sakral dalam
agama dan sosial masyarakat, untuk menjadi kepala rumah tangga dan sumber
kehidupannya.

Maksudnya :

Dizaman itu para wanita / istri tetap menganggap pria adalah pengayom
dan pelindung darinya, dan para pria pun berlaku demikian kepada sang
istri.

B. Kartini dimasa sekarang dan kualitasnya sebagai DREW BARRYMORE.

Diera tahun 2000 nampaknya trend kehidupan para wanita telah berubah / bermetamorfosis
menjadi sosok DREW BARRYMORE, yang mengkilat serta tampak sangat eksotis.

ada beberapa hal yang ingin saya angkat sebagai bahan dari tulisan ini.

1. Arti cinta dan kesetiaan dalam bahtera rumah tangga.

Maksudnya :

Mulai lunturnya makna cinta & kesetiaan karena wanita sekarang
sudah tersihir akan gemerlapnya dunia daripada kualitas hidupnya yang
penuh dengan makna sebagai seorang istri.

2. Makna wanita timur yang telah bermetamorfosis menjadi wanita barat.

Maksudnya :

Adat ketimuran wanita Indonesia telah berubah menjadi wanita western
karena wanita berkata :

" Wah itu dia paham serta falsafah baru wanita indonesia yang penuh
kebebasan berexperimen serta berexpresi. "

Tetapi apakah kita tahu, dinegara asal mereka tingkat perceraian sangat
tinggi , aborsi disana sini, tingkat kesehatan alat reproduksi wanita
banyak yang " TAMBAL DAN SULAM "

3. Lebih memilih kata " AKU " kepada pihak suami daripada menjadi mitra dalam
membangun bahtera rumah tangga.

Maksudnya :

Wanita sekarang lebih mementingkan " AKU " ( apakah karena tingkat
pendidikan mereka sangat tinggi dan area pergaulan mereka sudah
mencapai bulan dan bintang .... ). ketimbang memikirkan dan
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada dalam keluarga dan juga
masyarakat.

4. Lebih mementingkan unsur materi daripada Kualitas pernikahan itu sendiri.

Maksudnya :

Wanita sekarang lebih mementingkan karier dan salery daripada
memikirkan situasi keluarga ( anak dan Suaminya ).


Pertanyaan saya adalah :

" Dimanakah posisi wanita sebagai wanita timur yang mengacu pada prinsip dan pedoman
dari RA kartini ataukah telah bertransformasi menjadi sosok RA kartini berbusana bikini
sedang berdiri didepan halte BUS .... ? "

Wang Zipping, Muslim China Sang Legenda Grandmaster Wushu

Wang Zipping, Sang Legenda Wushu dari daratn China. (Foto: google)

Wang Zipping, Sang Legenda Wushu dari daratn China.

Seratusdelapanpuluh kilometer dari utara Kota Terlarang (Beijing saat ini), terletak Changzhou, tempat tinggal suku Hui. Hui adalah suku Muslim di Cina. Namun, selain Islam, ada hal yang menjadi kecintaan anggota suku, yakni tradisi seni bela diri.

Sebelum penemuan senjata, Wushu merupakan alat utama pertempuran dan pertahanan diri di Cina. Para pemimpon Hui selalu mendorong anggotanya mempelajari Wushu sebagai 'kebiasaan suci' demi memperkuat disiplin dan keberanian untuk memperjuangkan sekaligus bertahan di tanah mereka.

Saat itu masjid-masjid, bagi suku Hui, bukan hanya tempat untuk beribadah, tapi juga medan latihan bagi grandmaster untuk menempa dasar-dasar Wushu kepada murid-murid yang antusias.

Seperti banyak Hui yang lain, Wang Ziping lahir di tengah keluarga miskin. Ayahnya bekerja sebagai petinju bayaran. Saat masih bocah, Ziping menunjukkan keinginan kuat belajar Wushu. Bela diri ini adalah identitas Hui. Tidak ada Hui--yang saat itu hanya senilai upah garam--akan berani menjalani hidup tanpa "Latihan Delapanbelas Pukulan Pertempuran" dan "Tinju Diagram Delapan" melekat pada tubuh dan pikiran.

Selain Wushu, Hui juga mendalami ajaran Islam. Dengan demikian kehidupan Hui adalah campuran antara buruh miskin, latihan keras dan spiritual mendalam. Kemampuan luar biasa mereka dalam Wushu bukan sesuatu yang datang sekejap mata.

Begitu pula yang dialami Ziping. Di tengah pelajaran mengaji Al Qur'an, Ziping juga harus mengangkat batu berat untuk membangun stamina, kekuatan dan galian parit yang kian lama kiat luas begitu kemampuannya melompat meningkat. Keseimbangan yang baik diasah dengan cara berbahaya. Zipping ditanam dalam tanah.

Saat itu pula Zipping membaca lantunan zikir. Kekuatan dan keseimbangannya pun bertambah berlipat ganda. Konsentrasi yang biasa dilakukan saat shalat sebagai tuntutan dalam Islam menjadi tulang punggung sesolid batu bagi gerakan mengalir Wushu.

Iklim di Changzou cukup sejuk ketika musim panas, namun dingin saat musim salju. Dalam bulan-bulan musim dingin salju jarang turun sehingga memungkina latihan tetap digelar. Zipping berlatih dengan seluruh elemen untuk membuat tangguh tubuhnya. Begitu ia menginjak usia 14 tahun, ia sudah bisa melompat lebih dari 3 meter dari posisi berdiri.

Sayang bocah dengan tubuh setegap pria dewasa dan kualitas petarung itu tak memiliki guru. Ayahnya yang keras kepala menolak memasukkan Zipping ke sekolah Wushu. Setengah putus asa mencari guru dan teman, ia jatuh ke dalam komunitas rahasia yang menyebut diri mereka "Jurus Kebenaran dan Keharmonian".

Akhirnya Wang Zipping memutuskan pergi dan mengembara ke selatan Jinan, di mana ia menjadi musafir yang tinggal di sebuah Masjid Besar. Dalam ruang utama masjid itulah, Zipping bertemu pria seperti dirinya, seorang petinju. Ia bernama Yang Hongxiu, grandmaster Wushu yang akhirnya menjadi gurunya.

Dan Zipping pun dengan serius mulai mempelajari gerakan burung dan mamalia, seperti elang menukik menyambar mangsa, gerakan kelinci melintas padang rumput, hingga lompatan jitu anjing menghindar dari bahaya. Ia menyerap semua karakter gerakan itu kemudian menciptakan gayanya sendiri. Stamina dan refleksnya yang kian berkembang, membuat Zipping tak hanya kuat tetapi juga cepat--sebuah kombinasi mematikan dalam Wushu.

Seorang dianggap Grandmaster ketika ia mampu menggunakan alat apa pun sebagai senjata. Pengembangan kemampuan ini adalah seni sekaligus kebutuhan dalam Wushu. Zipping, menjadi luar biasa fasih dengan semua senjata utama.

Dia sangat mahir terutama dalam melakukan Qinna, yakni teknik sergapan yang dapat mengunci sendi dan otot-otot lawan dalam persiapan melakukan serangan dahsyat; Shuaijiao. Nama yang terakhir itu adalah gaya bertarung tangan kosong yang menggabungkan prinsip Tai Chi, Hard Qigong dan Teknik Meringankan Tubuh.

Ia mendapat pengakuan sebagai seniman bela diri yang utuh. Pada saat bersamaan ia juga pakar dalam trauma tulang. Ia mengombinasikan pengetahuan mendalam dalam Qinna dengan ketrampilang mengatur tulang. Akhirnya ia menemukan sistem penyembuhan untuk cedera Wushu dan olahraga di utara Cina.

Legenda Klasik

Banyak kisah, ada yang asli dan juga sekedar mitos, yang telah disematkan pada sosoknya. Namun yang selalu diulang adalah kisah satu ini.

Selama melakukan praktek pengobatan di Jiaozhou, Jerman ditugaskan untuk membangun rel kereta api dari kawasan itu menuju Jinan. Proyek mercusuar itu adalah harga mahal yang harus dibayar setelah Ratu Ci'xi gagal dalam pemberontakan tinju. Rel dibuat dengan yang tujuan memperluas dan mengkokohkan kontrol Eropa atas daratan Cina.

Reputasi Zipping bukannya tak diketahui oleh Jerman. Lebih cerdas dan berani dari pada koleganya, para Jerman berupaya mempermainkannya. Seorang petinggi militer Jerman bersiasat dengan menempatkan penggilingan batu besar di depan stasiun rel kereta api dan menantang siapa pun untuk mengangkatnya.

Zipping yang tidak pernah bisa tahan dengan penghinaan terhadap orang Cina, secara alami langsung gusar. Seperti yang diharapkan Jerman, Zipping masuk perangkap.

"Bagaimana kalau saya bisa mengangkatnya," tanya Zipping.

"Maka gilingan itu menjadi milikmu," para Jerman menjawab dengan tampang mengolok-olok.

"Bila saya gagal?"

"Maka kamu harus membayar,"

Zipping denga mudah mengangkan gilingan batu itu, meninggalkan para Jerman tercengang-cengang. Seorang warga Amerika yang bekerja sebagai guru fisika di tempat itu, menyaksikan aksi Zipping. Ia pun menantang duel.

Saat berjabat tangan mengawali pertandingan, tiba-tiba si Amerika dengan kuat memegang tangan Zipping dan berupaya membantingnya ke tanah. Zipping secepat kilat menyapukan kaki ke bagian bawah tubuh lawannya dan membuatnya ambruk.

Karena reputasinya, Zipping ditunjuk sebagai kepala Divisi Shaolin di Institut Pusat Seni Bela Diri. Ia juga pernah menjabat wakil presiden Asosiasi Whusu Cina, organisasi Wushu tertinggi di CIna.

Ia memegang banyak gelar dan tanggung jawab, termasuk konsultan sejumlah rumah sakit besar di penjuru Cina. Karirnya sebagai pakar bela diri juga kian menajam setelah ia melakoni banyak duel dengan orang asing. Ia selalu ingin membuktikan bahwa Cina bukan ras inferior.

Meski dalam usia senja, Zipping tak pernah kehilangan kekuatan dan kecepatannya. Pada 1960 ketika ia menjadi pelatih dan direktur grup pelajar Wushu yang menyertai perdana menteri saat itu, Zhou Enlai, melawat ke Burma, ia diminta mendemonstrasikan kemampuannya. Di depan tuan rumah ia menampilkan jurus dengan senjata luar biasa berat, Pedang Naga Hitam. Dengan teknik tinggi, kemampuan dan semangat muda, tak satupun orang berpikir ia telah berkepala delapan.

Berkobarnya Perang Badar (badr)

Gambar ilustrasi. (foto: google)

Gambar ilustrasi.

Suatu ketika terdengarlah kabar di kalangan kaum muslimin Madinah bahwa Abu Sufyan beserta kafilah dagangnya, hendak berangkat pulang dari Syam menuju Mekkah.

Jalan mudah dan terdekat untuk perjalanan Syam menuju Mekkah harus melewati Madinah. Kesempatan berharga ini dimanfaatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat untuk merampas barang dagangan mereka. Harta mereka menjadi halal bagi kaum muslimin. Mengapa demikian? Bukankah harta dan darah orang kafir yang tidak bersalah itu haram hukumnya?

Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan harta Orang kafir Quraisy tersebut halal bagi para sahabat:

1. Orang-orang kafir Quraisy statusnya adalah kafir harbi, yaitu orang kafir yang secara terang-terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri.

2. Tidak ada perjanjian damai antara kaum muslimin dan orang kafir Quraisy yang memerangi kaum muslimin.

Dengan alasan inilah, mereka berhak untuk menarik kembali harta yang telah mereka tinggal dan merampas harta orang musyrik.

Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat bersama tiga ratus sekian belas shahabat. Para ahli sejarah berbeda pendapat dalam menentukan jumlah pasukan kaum muslimin di perang badar. Ada yang mengatakan 313, 317, dan beberapa pendapat lainnya. Oleh karena itu, tidak selayaknya kita berlebih-lebihan dalam menyikapi angka ini, sehingga dijadikan sebagai angka idola atau angka keramat, semacam yang dilakukan oleh LDII yang menjadikan angka 313 sebagai angka keramat organisasi mereka dengan anggapan bahwa itu adalah jumlah pasukan Badar.

Di antara tiga ratus belasan pasukan itu, ada dua penunggang kuda dan 70 onta yang mereka tunggangi bergantian. 70 orang di kalangan Muhajirin dan sisanya dari Anshar.

Sementara di pihak lain, orang kafir Quraisy ketika mendengar kabar bahwa kafilah dagang Abu Sufyan meminta bantuan, dengan sekonyong-konyong mereka menyiapkan kekuatan mereka sebanyak 1000 personil, 600 baju besi, 100 kuda, dan 700 onta serta dengan persenjataan lengkap. Berangkat dengan penuh kesombongan dan pamer kekuatan di bawah pimpinan Abu Jahal.

Allah Berkehendak Lain

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para shahabat keluar dari Madinah dengan harapan dapat menghadang kafilah dagang Abu Sufyan. Merampas harta mereka sebagai ganti rugi terhadap harta yang ditinggalkan kaum muhajirin di Makah. Meskipun demikian, mereka merasa cemas bisa jadi yang mereka temui justru pasukan perang. Oleh karena itu, persenjataan yang dibawa para shahabat tidaklah selengkap persenjataan ketika perang. Namun, Allah berkehendak lain. Allah mentakdirkan agar pasukan tauhid yang kecil ini bertemu dengan pasukan kesyirikan. Allah hendak menunjukkan kehebatan agamanya, merendahkan kesyirikan. Allah gambarkan kisah mereka dalam firmanNya:

وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ

“Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjata-lah yang untukmu (kamu hadapi, pent. Yaitu kafilah dagang), dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir.”
(Qs. Al Anfal: 7)

Demikianlah gambaran orang shaleh. Harapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat tidak terwujud. Mereka menginginkan harta kafilah dagang, tetapi yang mereka dapatkan justru pasukan siap perang. Kenyataan ini memberikan pelajaran penting dalam masalah aqidah bahwa tidak semua yang dikehendaki orang shaleh selalu dikabulkan oleh Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang mampu mengendalikan keinginan Allah. Sehebat apapun keshalehan seseorang, setinggi apapun tingkat kiyai seseorang sama sekali tidak mampu mengubah apa yang Allah kehendaki.

Keangkuhan Pasukan Iblis

Ketika Abu Sufyan berhasil meloloskan diri dari kejaran pasukan kaum muslimin, dia langsung mengirimkan surat kepada pasukan Mekkah tentang kabar dirinya dan meminta agar pasukan Mekkah kembali pulang. Namun, dengan sombongnya, gembong komplotan pasukan kesyirikan enggan menerima tawaran ini. Dia justru mengatakan,

“Demi Allah, kita tidak akan kembali sampai kita tiba di Badar. Kita akan tinggal di sana tiga hari, menyembelih onta, pesta makan, minum khamr, mendengarkan dendang lagu biduwanita sampai masyarakat jazirah arab mengetahui kita dan senantiasa takut kepada kita…”

Keangkuhan mereka ini Allah gambarkan dalam FirmanNya,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan…”

(Qs. Al-Anfal: 47)

Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu di bawah pengaturan Allah, karena ditutupi dengan kesombongan mereka. Mereka tidak sadar bahwa Allah kuasa membalik keadaan mereka. Itulah gambaran pasukan setan, sangat jauh dari kerendahan hati dan tawakal kepada Yang Kuasa.

Kesetiaan yang Tiada Tandingnya

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa yakin bahwa yang nantinya akan ditemui adalah pasukan perang dan bukan kafilah dagang, beliau mulai cemas dan khawatir terhadap keteguhan dan semangat shahabat. Beliau sadar bahwa pasukan yang akan beliau hadapi kekuatannya jauh lebih besar dari pada kekuatan pasukan yanng beliau pimpin. Oleh karena itu, tidak heran jika ada sebagian shahabat yang merasa berat dengan keberangkatan pasukan menuju Badar. Allah gambarkan kondisi mereka dalam firmanNya,

كَمَا أَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْ بَيْتِكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لَكَارِهُونَ

“Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.”

(Qs. Al Anfal: 5)

Sementara itu, para komandan pasukan Muhajirin, seperti Abu Bakr dan Umar bin Al Khattab sama sekali tidak mengendor, dan lebih baik maju terus. Namun, ini belum dianggap cukup oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau masih menginginkan bukti konkret kesetiaan dari shahabat yang lain. Akhirnya, untuk menghilangkan kecemasan itu, beliau berunding dengan para shahabat, meminta kepastian sikap mereka untuk menentukan dua pilihan: (1) tetap melanjutkan perang apapun kondisinya, ataukah (2) kembali ke madinah.

Majulah Al Miqdad bin ‘Amr seraya berkata, “Wahai Rasulullah, majulah terus sesuai apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami akan bersama anda. Demi Allah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana perkataan Bani Israil kepada Musa: ‘Pergi saja kamu, wahai Musa bersama Rab-mu (Allah) berperanglah kalian berdua, kami biar duduk menanti di sini saja. [1]‘” Kemudian Al Miqdad melanjutkan: “Tetapi pegilah anda bersama Rab anda (Allah), lalu berperanglah kalian berdua, dan kami akan ikut berperang bersama kalian berdua. Demi Dzat Yang mengutusmu dengan kebenaran, andai anda pergi membawa kami ke dasar sumur yang gelap, kamipun siap bertempur bersama engkau hingga engkau bisa mencapai tempat itu.”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan komentar yang baik terhadap perkataan Al Miqdad dan mendo’akan kebaikan untuknya. Selanjutnya, majulah Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhu, komandan pasukan kaum anshar.

Sa’ad mengatakan, “Kami telah beriman kepada Anda. Kami telah membenarkan Anda. Andaikan Anda bersama kami terhalang lautan lalu Anda terjun ke dalam lautan itu, kami pun akan terjun bersama Anda….” Sa’ad radhiyallahu ‘anhujuga mengatakan, “Boleh jadi Anda khawatir, jangan-jangan kaum Anshar tidak mau menolong Anda kecuali di perkampungan mereka (Madinah). Sesungguhnya aku berbicara dan memberi jawaban atas nama orang-orang anshar. Maka dari itu, majulah seperti yang Anda kehendaki….”

Di Sudut Malam yang Menyentuh Jiwa…

Pada malam itu, malam jum’at 17 Ramadhan 2 H, Nabi Allah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mendirikan shalat di dekat pepohonan. Sementara Allah menurunkan rasa kantuk kepada kaum muslimin sebagai penenang bagi mereka agar bisa beristirahat. Sedangkan kaum musyrikin di pihak lain dalam keadaan cemas. Allah menurunkan rasa takut kepada mereka. Adapun Beliau senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah. Memohon pertolongan dan bantuan dari-Nya. Di antara do’a yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berulang-ulang adalah,

“…Ya Allah, jika Engkau berkehendak (orang kafir menang), Engkau tidak akan disembah. Ya Allah, jika pasukan yang kecil ini Engkau binasakan pada hari ini, Engkau tidak akan disembah…..”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang-ulang do’a ini sampai selendang beliau tarjatuh karena lamanya berdo’a, kemudian datanglah Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu memakaikan selendang beliau yang terjatuh sambil memeluk beliau… “Cukup-cukup, wahai Rasulullah…”

Tentang kisah ini, diabadikan Allah dalam FirmanNya,

إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آَمَنُوا سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ (12) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَمَنْ يُشَاقِقِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (13)

“Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.”

(Qs. Al Anfal: 12-13)

Bukti kemukjizatan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam

Seusai beliau menyiapkan barisan pasukan shahabatnya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan di tempat pertempuran dua pasukan. Kemudian beliau berisyarat, “Ini tempat terbunuhnya fulan, itu tempat matinya fulan, sana tempat terbunuhnya fulan….”

Tidak satupun orang kafir yang beliau sebut namanya, kecuali meninggal tepat di tempat yang diisyaratkan beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bara Peperangan Mulai Menyala

Yang pertama kali menyulut peperangan adalah Al Aswad Al Makhzumi, seorang yang berperangai kasar dan akhlaknya buruk. Dia keluar dari barisan orang kafir sambil menantang. Kedatangannya langsung disambut oleh Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu ‘anhu. Setelah saling berhadapan, Hamzah radhiyallahu ‘anhu langsung menyabet pedangnya hingga kaki Al Aswad Al Makhzumi putus. Setelah itu, Al Aswad merangkak ke kolam dan tercebur di dalamnya. Kemudian Hamzah menyabetkan sekali lagi ketika dia berada di dalam kolam. Inilah korban Badar pertama kali yang menyulut peperangan.

Selanjutnya, muncul tiga penunggang kuda handal dari kaum Musyrikin. Ketiganya berasal dari satu keluarga. Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan anaknya Al Walid bin Utbah. Kedatangan mereka ditanggapi 3 pemuda Anshar, yaitu Auf bin Harits, Mu’awwidz bin Harits, dan Abdullah bin Rawahah. Namun, ketiga orang kafir tersebut menolak adu tanding dengan tiga orang Anshar dan mereka meminta orang terpandang di kalangan Muhajirin. Kemudian Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin Harits untuk maju. Ubaidah berhadapan dengan Al Walid, Ali berhadapan dengan Syaibah, dan Hamzah berhadapan dengan Utbah. Bagi Ali dan Hamzah, menghadapi musuhnya tidak ada kesulitan. Lain halnya dengan Ubaidah. Masing-masing saling melancarkan serangan, hingga masing-masing terluka. Kemudian lawan Ubaidah dibunuh oleh Ali radhiyallahu ‘anhu. Atas peritiwa ini, Allah abadikan dalam firmanNya,

هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ

“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka (Allah)…”

(Qs. Al Hajj: 19)

Selanjutnya, bertemulah dua pasukan. Pertempuran-pun terjadi antara pembela Tauhid dan pembela syirik. Mereka berperang karena perbedaan prinsip beragama, bukan karena rebutan dunia. Sementara itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di tenda beliau, memberikan komando terhadap pasukan. Abu Bakar dan Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhuma bertugas menjaga beliau. Tidak pernah putus, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa melantunkan do’a dan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah. Terkadang beliau keluar tenda dan mengatakan, “Pasukan (Quraisy) akan dikalahkan dan ditekuk mundur…”

Beliau juga senantiasa memberi motivasi kepada para shahabat untuk berjuang. Beliau bersabda, “Demi Allah, tidaklah seseorang memerangi mereka pada hari ini, kemudian dia terbunuh dengan sabar dan mengharap pahala serta terus maju dan pantang mundur, pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga.”

Tiba-tiba berdirilah Umair bin Al Himam Al Anshari sambil membawa beberapa kurma untuk dimakan, beliau bertanya,“Wahai Rasulullah, apakah surga lebarnya selebar langit dan bumi?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,“Ya.” Kemudian Umair mengatakan: “Bakh…Bakh… (ungkapan kaget). Wahai Rasulullah, antara diriku dan aku masuk surga adalah ketika mereka membunuhku. Demi Allah, andaikan saya hidup harus makan kurma dulu, sungguh ini adalah usia yang terlalu panjang. Kemudian beliau melemparkan kurmanya, dan terjun ke medan perang sampai terbunuh.”

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil segenggam pasir dan melemparkannya ke barisan musuh. Sehingga tidak ada satu pun orang kafir kecuali matanya penuh dengan pasir. Mereka pun sibuk dengan matanya sendiri-sendiri, sebagai tanda kemukjizatan Beliau atas kehendak Dzat Penguasa alam semesta.

Kuatnya Pengaruh Teman Dekat Dalam Hidup

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk membunuh Abul Bakhtari. Karena ketika di Mekkah, dia sering melindungi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang memiliki inisiatif untuk menggugurkan boikot pada Bani Hasyim. Suatu ketika Al Mujadzar bin Ziyad bertemu dengannya di tengah pertempuran. Ketika, itu Abul Bakhtari bersama rekannya. Maka, Al Mujadzar mengatakan, “Wahai Abul Bakhtari, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk membunuhmu.”

“Lalu bagaimana dengan temanku ini?”, tanya Abul Bakhtari
“Demi Allah, kami tidak akan membiarkan temanmu.” Jawab Al Mujadzar.

Akhirnya mereka berdua melancarkan serangan, sehingga dengan terpaksa Al Mujadzar membunuh Abul Bakhtari.

Kemenangan Bagi Kaum Muslimin

Singkat cerita, pasukan musyrikin terkalahkan dan terpukul mundur. Pasukan kaum muslimin berhasil membunuh dan menangkap beberapa orang di antara mereka. Ada tujuh puluh orang kafir terbunuh dan tujuh puluh yang dijadikan tawanan. Di antara 70 yang terbunuh ada 24 pemimpin kaum Musyrikin Quraisy yang diseret dan dimasukkan ke dalam lubang-lubang di Badar. Termasuk diantara 24 orang tersebut adalah Abu Jahal, Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah dan anaknya, Al Walid bin Utbah.

Demikianlah perang badar, pasukan kecil mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar dengan izin Allah. Allah berfirman,

كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

“…Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”

(Qs. Al Baqarah: 249)

Mereka…
Mereka menang bukan karena kekuatan senjata
Mereka menang bukan karena kekuatan jumlah personilnya
Mereka MENANG karena berperang dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan membela agamaNya…
Allahu Al Musta’an…

Asal Muasal Berdirinya Rumah Sakit Dalam Sejarah Islam

Kemajuan bidang medis memicu perkembangan lebih jauh. Tak melulu karya dan pemikiran yang berserak. Namun, pada akhirnya muncul sebuah institusi berupa rumah sakit. Keberadaan rumah sakit selain berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan juga menjadi sentra pengembangan ilmu medis.

Gambar Ilustrasi: bimaristan atau maristan yang merupakan Rumah sakit yang representatif paling awal dibangun di Baghdad, Irak pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. (Foto: google)

Gambar Ilustrasi: bimaristan atau maristan yang merupakan Rumah sakit yang representatif paling awal dibangun di Baghdad, Irak pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah.

Rumah sakit yang representatif paling awal dibangun di Baghdad, Irak pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Tepatnya, ketika Harun al-Rasyid (786809) menjadi khalifah. Rumah sakit dikenal dengan sebutan bimaristan atau maristan. Bangunan rumah sakit di Baghdad besar dan megah.

Rancang bangunnya menjadi acuan bagi rumah sakit lainnya yang baru didirikan di wilayah Islam. Gambaran mengenai rumah sakit di Baghdad disampaikan oleh sejarawan Muslim terkemuka al-Jubair. Ia mengunjungi Baghdad pada 1184 Masehi. Menurutnya, perlengkapan rumah sakit sangat memadai.

Bahkan ia mengungkapkan, kemegahannya tak kalah dengan istana khalifah. Kebutuhan air bersih di rumah sakit disalurkan langsung dari Sungai Tigris. Pada masa selanjutnya, umat Islam membangun sejumlah rumah sakit besar dan terintegrasi. Maksudnya, rumah sakit itu mampu memberi pelayanan pengobatan beragam jenis penyakit. Selain itu, terdapat fasilitas rawat inap, ruang penyimpanan dan pelayanan obatobatan, tempat pendidikan bagi dokter dan tenaga medis, perpustakaan, bahkan menjadi pusat pengembangan ilmu serta praktik kedokteran. Sebagian besar rumah sakit Islam berkonsep modern sudah memiliki standar semacam ini.

Oleh karena itu, rancang bangun dan tata letak ruangan rumah sakit menjadi penting untuk dapat mengakomodasi seluruh fungsi tadi. Beberapa ruangan khusus melengkapi sarana yang ada. Hal itu diungkapkan dalam buku History of the Arabs. Si penulis buku, Philip K Hitti, menyebut rumah sakit Islam mempunyai ruangan khusus perempuan.

Berdiri pula gudang obat yang menyatu dengan bangunan rumah sakit. "Beberapa di antaranya dilengkapi perpustakaan kedokteran. Rumah sakit juga menawarkan kursus pengobatan," urai Hitti. Gambaran yang hampir sama tercantum dalam artikel berjudul "Islamic Culture and the Medical Arts" pada laman National Library of Medicine.

Artikel tersebut menggambarkan, rumah sakit yang didirikan umat Islam di Suriah maupun Mesir sepanjang abad ke-12 dan ke-13 juga memiliki setidaknya empat bangsal besar. Ruangan lain berukuran tidak terlampau luas, seperti ruang untuk dapur, gudang, apotek, tempat istirahat staf, dan perpustakaan.

Tiap bangsal biasanya dilengkapi pancuran air bersih untuk minum atau mandi. Rumah sakit menerapkan pemisahan bangsal pasien perempuan dan laki-laki. Juga bangsal untuk pasien berpenyakit menular dirawat di ruangan terpisah dari pasien lain. Selain itu, ada pula ruang khusus bagi pasien penyakit mata dan disentri.

Di sisi lain, ada area khusus yang digunakan sebagai ruangan operasi dan ruang perawatan pasien gangguan jiwa. Kamar mandi dengan pasokan air memadai tersedia pada beberapa bagian rumah sakit. Para pengelola rumah sakit sangat memerhatikan unsur kebersihan sehingga tidak membiarkan kamar mandi dalam keadaan kotor.

Sejumlah rumah sakit milik pemerintah memiliki laboratorium guna meracik beragam obat. Tak jarang, pusat farmasi ini sanggup memproduksi obat-obatan dalam skala besar. Sebagian besar obat diberikan untuk pasien rumah sakit dan sebagian lagi disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Prestasi mengagumkan ketika rumah sakit menjadi tempat pendidikan, tempat menempa mahasiswa kedokteran dan perawat, serta pengembangan kajian medis. Ada pula ruangan yang digunakan sebagai tempat belajar-mengajar. Tradisi itu mulai berlangsung pada masa Khalifah al-Ma'mun serta al-Mu'tashim, dan masih ada di era Seljuk dan Usmani.

Di Rumah Sakit Bursa yang berdiri di dekat istana Sultan Yildirim, dibuka sekolah kedokteran. Di rumah sakit itu, di samping ada ruang belajar, ada pula ruangan pengajar yang juga para dokter senior. Perpustakaan besar yang menyimpan bermacam naskah ilmiah medis turut melengkapi sarana pendidikan.

Rumah sakit lain yang membuka fasilitas pelatihan kedokteran yakni RS al-Nuri di Damaskus, Suriah dan RS Marakesh di Maroko. Ruangan yang sangat penting dan selalu ada di rumah sakit Islam adalah masjid atau tempat ibadah. Fasilitas tersebut memudahkan pasien dan pengunjung dalam menunaikan ibadah.

Tak heran, ruangannya cukup besar dan bisa menampung banyak jamaah. Selain itu, dalam artikel berjudul "The Beginning of the Islamic Hospitals" pada laman muslimheritage menuturkan, di sana dibangun pula gereja bagi pengunjung, pasien, maupun tenaga kesehatan yang beragama Nasrani.

Manajemen rumah sakit menyediakan ruang tunggu bagi pengunjung. Sarana penunjang lainnya adalah aula, klinik pasien rawat jalan dan penyakit ringan, juga dapur. Dan yang membanggakan, seluruh pelayanan dan sarana itu dapat dinikmati oleh pasien tanpa dipungut biaya sepeser pun. Ilmuwan Hossam Arafa dalam tulisan berjudul "Hospital in Islamic History" mengatakan, karakteristik rumah sakit Islam adalah melayani pasien tanpa memandang asal usul, etnis, suku, maupun agama. Semua berhak menerima perawatan medis tanpa perlu membayar biaya layanan rumah sakit.

Dana yang dibutuhkan untuk memberikan layanan pengobatan, perawatan, hingga biaya operasional rumah sakit sepenuhnya berasal dari dana wakaf. Umat Muslim dan penguasa mewakafkan sebagian harta mereka untuk kepentingan sosial dan agama. Pada masa itu, dana wakaf yang terkumpul cukup besar.

Dana wakaf tersebut lebih dari cukup untuk membiayai pembangunan serta operasional rumah sakit. Sebagian anggaran negara juga didistribusikan ke rumah sakit, terutama untuk pemeliharaan peralatan dan penyediaan obat-obatan. Karena itulah, rumah sakit bisa beroperasi secara maksimal dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Konsep dan rancang bangun rumah sakit modern milik umat Muslim ini dijadikan model bagi rumah sakit-rumah sakit yang didirikan di Eropa beberapa abad kemudian.

Riwayat Panjang Berdirinya Ka'bah Dalam Perjalanan Islam

Ka'bah berkali-kali rusak sehingga harus berkali-kali dibongkar sebelum dibangun kembali. Di Museum Haramain, benda-benda itu disimpan.

Ada kotak tempat menyimpan parfum yang dulu pernah mengisi ruangan Ka'bah. "Ruang Ka'bah isinya hanya tiga pilar dan kotak parfum itu,'' ujar Abdul Rahman, menunjuk pilar-pilar dan kotak yang letaknya berjauhan.

Petugas Museum Haramain di Ummul Joud, Makkah, itu mengantar kami keliling melihat koleksi museum. Museum ini menyimpan benda-benda dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ada potongan pilar Ka'bah yang bentuknya sudah seperti kayu fosil berwarna cokelat tua, disimpan bersama kunci pintu Ka'bah dari kayu, juga berwarna cokelat tua. Pintu Ka'bah selalu dikunci dan pemegang kunci sudah turun-temurun dari satu keluarga, sejak sebelum Nabi lahir.

Tangga kuno yang pernah dipakai untuk masuk Ka'bah juga tersimpan di museum ini. Tersimpan pula pelapis Hajar Aswad serta pelapis dan pelindung Maqam Ibrahim. Jika orang-orang berebut mencium pelindung Maqam Ibrahim, seharusnya yang layak dicium adalah yang tersimpan di museum ini karena usianya lebih tua dari pelindung yang sekarang dipasang.

Namun, tak ada anjuran mencium Maqam Ibrahim. Nabi hanya memberi contoh mencium Hajar Aswad.

Kotak parfum Ka'bah yang disimpan di museum ini juga berwarna cokelat tua. Sewaktu masih difungsikan di dalam Ka'bah, botol-botol parfum yang dipakai untuk mengharumkan ruangan Ka'bah disimpan di kotak itu.

Riwayat Ka'bah

Ka'bah awalnya dibangun oleh Adam dan kemudian anak Adam, Syist, melanjutkannya. Saat terjadi banjir Nabi Nuh, Ka'bah ikut musnah dan Allah memerintahkan Nabi Ibrahim membangun kembali. Al-Hafiz Imaduddin Ibnu Katsir mencatat riwayat itu berasal dari ahli kitab (Bani Israil), bukan dari Nabi Muhammad.

Ka'bah yang dibangun Ibrahim pernah rusak pada masa kekuasaan Kabilah Amaliq. Ka'bah dibangun kembali sesuai rancangan yang dibuat Ibrahim tanpa ada penambahan ataupun pengurangan. Saat dikuasai Kabilah Jurhum, Ka'bah juga mengalami kerusakan dan dibangun kembali dengan meninggikan fondasi. Pintu dibuat berdaun dua dan dikunci.

Di masa Qusai bin Kilab, Hajar Aswad sempat hilang diambil oleh anak-anak Mudhar bin Nizar dan ditanam di sebuah bukit. Qusai adalah orang pertama dari bangsa Quraisy yang mengelola Ka'bah selepas Nabi Ibrahim. Di masa Qusai ini, tinggi Ka'bah ditambah menjadi 25 hasta dan diberi atap. Setelah Hajar Aswad ditemukan, kemudian disimpan oleh Qusai, hingga masa Ka'bah dikuasai oleh Quraisy pada masa Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad membantu memasangkan Hajar Aswad itu pada tempat semestinya.

Dari masa Nabi Ibrahim hingga ke bangsa Quraisy terhitung ada 2.645 tahun. Pada masa Quraisy, ada perempuan yang membakar kemenyan untuk mengharumkan Ka'bah. Kiswah Ka'bah pun terbakar karenanya sehingga juga merusak bangunan Ka'bah. Kemudian, terjadi pula banjir yang juga menambah kerusakan Ka'bah. Peristiwa kebakaran ini yang diduga membuat warna Hajar Aswad yang semula putih permukaannya menjadi hitam.

Untuk membangun kembali Ka'bah, bangsa Quraisy membeli kayu bekas kapal yang terdampar di pelabuhan Jeddah, kapal milik bangsa Rum. Kayu kapal itu kemudian digunakan untuk atap Ka'bah dan tiga pilar Ka'bah. Pilar Ka'bah dari kayu kapal ini tercatat dipakai hingga 65 H. Potongan pilarnya tersimpan juga di museum.

Empat puluh sembilan tahun sepeninggal Nabi (yang wafat pada 632 Masehi atau tahun 11 Hijriah), Ka'bah juga terbakar. Kejadiannya saat tentara dari Syam menyerbu Makkah pada 681 Masehi, yaitu di masa penguasa Abdullah bin Az-Zubair, cucu Abu Bakar, yang berarti juga keponakan Aisyah.

Kebakaran pada masa ini mengakibatkan Hajar Aswad yang berdiameter 30 cm itu terpecah jadi tiga.

Untuk membangun kembali, seperti masa-masa sebelumnya, Ka'bah diruntuhkan terlebih dulu. Abdullah AzZubair membangun Ka'bah dengan dua pintu. Satu pintu dekat Hajar Aswad, satu pintu lagi dekat sudut Rukun Yamani, lurus dengan pintu dekat Hajar Aswad. Abdullah bin Az-Zubair memasang pecahan Hajar Aswad itu dengan diberi penahan perak. Yang terpasang sekarang adalah delapan pecahan kecil Hajar Aswad bercampur dengan bahan lilin, kasturi, dan ambar.
Jumlah pecahan Hajar Aswad diperkirakan mencapai 50 butir.

Pada 693 Masehi, Hajjaj bin Yusuf Ath-Taqafi berkirim surat ke Khalifah Abdul Malik bin Marwan (khalifah kelima dari Bani Umayyah yang mulai menjadi khalifah pada 692 Masehi), memberitahukan bahwa Abdullah bin Az-Zubair membuat dua pintu untuk Ka'bah dan memasukkan Hijir Ismail ke dalam bangunan Ka'bah.

Hajjaj ingin mengembalikan Ka'bah seperti di masa Quraisy; satu pintu dan Hijir Ismail berada di luar bangunan Ka'bah. Maka, oleh Hajjaj, pintu kedua--yang berada di sebelah barat dekat Rukun Yamani--ditutup kembali dan Hijir Ismail dikembalikan seperti semula, yakni berada di luar bangunan Ka'bah.

Akan tetapi, Khalifah Abdul Malik belakangan menyesal setelah mengetahui Ka'bah di masa Abdullah bin AzZubair dibangun berdasarkan hadis riwayat Aisyah. Di masa berikutnya, Khalifah Harun Al-Rasyid hendak mengembalikan bangunan Ka'bah serupa dengan yang dibangun Abdullah bin Az-Zubair karena sesuai dengan keinginan Nabi.

Namun, Imam Malik menasihatinya agar tidak menjadikan Ka'bah sebagai bangunan yang selalu diubah sesuai kehendak setiap pemimpin. Jika itu terjadi, menurut Imam Malik, akan hilang kehebatannya di hati kaum Mukmin.

Pada 1630 Masehi, Ka'bah rusak akibat diterjang banjir. Sultan Murad Khan IV membangun kembali, sesuai bangunan Hajjaj bin Yusuf hingga bertahan 400 tahun lamanya pada masa pemerintahan Sultan Abdul Abdul Aziz. Sultan inilah yang memulai proyek pertama pelebaran Masjidil Haram.

Replika mushaf di Museum ini tersimpan pula replika Quran mushaf Usmani yang bacaannya, susunan surah dan ayatnya, serta jumlah surah dan ayatnya dipakai sebagai panduan hingga sekarang. Yang berbeda cuma bentuk hurufnya.

Pada masa Khalifah Usman bin Affan (35 H) dibuatlah standardisasi penulisan Quran. Di masa itu, sahabatsahabat Nabi memiliki mushaf yang berbeda satu sama lain, baik dalam hal bacaan, susunan surah dan ayat, maupun jumlah surah dan ayat.

Mushaf yang dimiliki Ibnu Mas'ud, misalnya, tidak menyertakan Surat AlFatihah dan susunan surat yang berbeda. Surah keenam bukanlah Surah Al-An'am, melainkan Surah Yunus.

Quran Ali bin Abi Thalib juga tak memiliki Surah Al-Fatihah. Ali juga tak memasukkan surah ke-13, 34, 66, dan 96 ke mushafnya. "Ukuran mushaf Usman yang asli berbeda dari yang ini. Ini hanya duplikat,'' ujar Abdul Rahman.

Penemuan Islam Membuka Mata Dunia

Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham, adalah seorang ilmuan islam penemu kamera obscura. Pada akhir abad ke-10 M,  al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura. (Berita SuaraMedia)

Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham, adalah seorang ilmuan islam penemu kamera obscura. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura.

Surat kabar terkemuka di Inggris, The Independent pada edisi 11 Maret 2006 sempat menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk ''Bagaimana para inventor muslim mengubah dunia.'' The Independent menyebut sekitar 20 penemuan penting para ilmuwan Muslim yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, banyak umat Muslim yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.

Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura.

Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.

Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai ''ruang gelap''. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.

"Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),'' ungkap Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz's perspective.

Dunia mengenal al-Haitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap.

Bradley Steffens dalam karyanya berjudul Ibn al-Haytham:First Scientist mengungkapkan bahwa Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. "Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura," papar Bradley.

Istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).

Setelah itu, penggunaan lensa pada kamera onscura juga dilakukan Giovanni Batista della Porta (1535–1615 M). Ada pula yang menyebutkan bahwa istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pertama kali diperkenalkan di Barat oleh Joseph Kepler (1571 - 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi kamera itu dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif, sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (prinsip digunakan dalam dunia lensa foto jarak jauh modern).

Setelah itu, Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel, jenisnya kotak kamera obscura pada 1665 M. Setelah 900 tahun dari penemuan al-Haitham pelat-pelat foto pertama kali digunakan secara permanen untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura. Foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis pada 1827.

Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan plat kaca negatif untuk mengambil gambar dari tentara Inggris selama Perang Crimean. Dia mengembangkan plat-plat dalam perjalanan kamar gelapnya - yang dikonversi gerbong. Tahun 1888, George Eastman mengembangkan prinsip kerja kamera obscura ciptaan al-Hitham dengan baik sekali. Eastman menciptakan kamera kodak. Sejak itulah, kamera terus berubah mengikuti perkembangan teknologi.

Sebuah versi kamera obscura digunakan dalam Perang Dunia I untuk melihat pesawat terbang dan pengukuran kinerja. Pada Perang Dunia II kamera obscura juga digunakan untuk memeriksa keakuratan navigasi perangkat radio. Begitulah penciptaan kamera obscura yang dicapai al-Haitham mampu mengubah peradaban dunia.

Peradaban dunia modern tentu sangat berutang budi kepada ahli fisika Muslim yang lahir di Kota Basrah, Irak. Al-Haitham selama hidupnya telah menulis lebih dari 200 karya ilmiah. Semua didedikasikannya untuk kemajuan peradaban manusia. Sayangnya, umat Muslim lebih terpesona pada pencapaian teknologi Barat, sehingga kurang menghargai dan mengapresiasi pencapaian ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam.


Sejarah Sang Penemu Kamera Obscura

Tahukah Anda, kata kamera yang digunakan saat ini berasal dari bahasa Arab, yakni qamara. Istilah itu muncul berkat kerja keras al-Hatham. Bapak fisika modern itu terlahir dengan nama Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham di Kota Basrah, Persia, saat Dinasti Muwaih dari Persia menguasai Kekhalifahan Abbasiyah.

Sejak kecil al-Haitham dikenal berotak encer. Ia menempuh pendidikan pertamanya di tanah kelahirannya. Beranjak dewasa ia merintis kariernya sebagai pegawai pemerintah di Basrah. Namun, Al-Haitham lebih tertarik untuk menimba ilmu dari pada menjadi pegawai pemerintah. Setelah itu, ia merantau ke Ahwaz dan metropolis intelektual dunia saat itu yakni kota Baghdad. Di kedua kota itu ia menimba beragam ilmu. Ghirah keilmuannya yang tinggi membawanya terdampar hingga ke Mesir.

Al-Haitham pun sempat mengenyam pendidikan di Universitas al-Azhar yang didirikan Kekhalifahan Fatimiyah. Setelah itu, secara otodidak, ia mempelajari hingga menguasai beragam disiplin ilmu seperti ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat.

Secara serius dia mengkaji dan mempelajari seluk-beluk ilmu optik. Beragam teori tentang ilmu optik telah dilahirkan dan dicetuskannya. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya. Konon, dia telah menulis tak kurang dari 200 judul buku.

Dalam salah satu kitab yang ditulisnya, Alhazen - begitu dunia Barat menyebutnya - juga menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Ia pun mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, dan juga pelangi.

Keberhasilan lainnya yang terbilang fenomenal adalah kemampuannya menggambarkan indra penglihatan manusia secara detail. Tak heran, jika 'Bapak Optik' dunia itu mampu memecahkan rekor sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Hebatnya lagi, ia mampu menjelaskan secara ilmiah proses bagaimana manusia bisa melihat.

Teori yang dilahirkannya juga mampu mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa manusia bisa melihat karena ada cahaya keluar dari mata yang mengenai objek. Berbeda dengan keduanya, Ibnu Haytham mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.

Secara detail, Al-Haitham pun menjelaskan sistem penglihatan mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri. Ia juga menjelaskan secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris, kornea, lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan manusia. Hasil penelitian Al-Haitham itu lalu dikembangkan Ibnu Firnas di Spanyol dengan membuat kaca mata.

Dalam buku lainnya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul Light On Twilight Phenomena, al-Haitham membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.

Menurut Al-Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Ia pun menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Al-Haitham juga mencetuskan teori lensa pembesar. Teori itu digunakan para saintis di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Sayangnya, hanya sedikit yang terisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab al-Manazhir , tidak diketahui lagi keberadaannya. Orang hanya bisa mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin.

VISITOR

Chat

Followers

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "