Mahasiswa Makassar “Sakit” Sosial

Takut Makin Dikucilkan, Rela Minta Maaf
Seringnya mahasiswa Makassar terlibat aksi-aksi anarkis, merupakan salah satu indikator jika ada yang salah dalam per-gerakan mereka. Bahkan, kepekaan mereka terhadap kondisi sosial masyarakat seakan-akan sudah mulai terkikis.

Sosiolog Prof Andi Lolo, kepada Upeks, Selasa (14/12), menilai mahasiswa sudah melakukan hal-hal yang salah dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat. Dengan menutup jalan hingga menga-kibatkan kemacetan, mahasiswa tidak menyadari jika ada hak-hak masyarakat yang mereka abaikan.
“Mahasiswa kita seakan-akan telah kehilangan sensitifitasnya akan hal-hal seperti itu. Demonstran kita menderita sakit sosial yang harus segera diobati,” terangnya.
Prof Andi Lolo mengungkapkan, kejenuhan masyarakat akan aksi-aksi anarkis mahasiswa sudah mencapai klimaks. Sehingga, seringkali terjadi konflik horizontal antara mahasiswa dan masyarakat.
“Harusnya mahasiswa mulai mengevaluasi diri, apa yang salah dari gerakan mereka. Kan lucu, mengaku berjuang untuk rakyat tapi merugikan rakyat,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komunitas Lintas Kampus (Klik), Muhammad Nur Isra, mengakui, adanya kesalahan dalam pola gerakan yang dibangun mahasiswa saat ini. Pada umumnya, mereka turun aksi padahal belum matang dalam keilmuwan. Akibatnya, seringkali mereka terlibat konflik horizontal antara aparat dan masyarakat.
“Sudah saatnya mahasiswa membangun pola gerakan ilmiah. Tetap pada fungsinya sebagai pembawa perubahan dan mengawal kebijakan pemerintah, tapi sifatnya ilmiah dan kritikan-kritikan konstruktif,” terangnya.
Ia menilai, maraknya aksi-aksi anarkis yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu bentuk kegagalan kampus membangun karakter building mahasiswa. Pihak Universitas tidak mampu merubah pola pikir mahasiswa.
“Suplai materi yang diberikan tidak bagus. Pihak kampus tidak memberikan ruang-ruang komunikasi bagi para mahasiswa untuk mengembangkan diri,” kritiknya.
Hal senada dikatakan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ahmad Dahlan Unismuh Makassar, Sugianto. Menurutnya, dalam setiap aksinya, mahasiswa tidak menginginkan adanya hal-hal yang bersifat anarkis. Tetapi, ada faktor yang menjadi pemicu timbulnya konflik horizontal.
“Kami pun tidak menginginkan itu. Kenapa itu bisa terjadi, karena ada pemicunya,” ujarnya.
Sementara, Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Andi Busran Abbas, mengatakan, mahasiswa turun ke jalan hanya untuk menyuarakan aspirasi demi kepentingan rakyat. Namun, seiring dengan itu, pihaknya pun menyadari ada kepentingan-kepentingan masyarakat yang terabaikan.
“Kami pun menyadari itu dan sesungguhnya tidak pernah ingin seperti itu. Tapi, apakah pemerintah mau mendengar tuntutan kami jika tidak turun ke jalan demonstrasi,” ujarnya.
Ia mengakui, dalam gerakan yang dibangun mahasiswa seringkali tidak fokus pada satu isu dan cenderung dilakukan saat ada momentum-momentum tertentu, misalnya dalam memperingati hari anti korupsi.
“Melalui berbagai evaluasi gerakan yang dibangun selama ini, kami menyadari adanya kelemahan-kelemahan seperti itu. Tapi, kami hanya berjuang untuk kepentingan rakyat tanpa bermaksud menyakiti hati rakyat,” pungkasnya.

Minta Maaf
Menyadari jika aksi-aksi demonstrasi anarkis menyengsarakan rakyat, puluhan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, minta maaf kepada publik, Selasa (14/12).
Permintaan maaf mereka diungkapkan melalui aksi damai di depan kampus. Aksi ditandai pembagian selebaran kertas berisi permohonan maaf terkait demonstrasi yang berakhir bentrok dengan polisi dan masyarakat serta macet beberapa hari lalu.
Selain itu, mereka juga membagikan bunga kepada pengendara yang melintas di Jl Urip Sumoharjo.
Para mahasiswa juga membawa sapu ijuk untuk membersihkan puing-puing posko Polantas perempatan Jl AP Pettarani- Urip Sumiharjo.
Lokasi itu dirusak massa saat demo memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM), pada Jumat, 10 Desember lalu.

0 komentar:

Posting Komentar

VISITOR

READ THIS :

Chat

Followers

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "